Twitter melepas fitur video autoplay belum lama ini. Fitur ini memungkan video dimainkan otomatis tanpa perlu aksi klik pengguna. Imbasnya, user yang ingin atau tidak ingin melihat video, seakan dipaksa untuk menonton video. Ini dikhawatirkan bisa menguras konsumsi data. Mengapa?
Video otomatis dimainkan di Twitter mendukung native video, video dari Vines, dan gambar GIF. Patut diketahui jika video memiliki kapasitas data yang jauh lebih besar daripada konten teks atau gambar dan foto.
Dengan demikian, kicauan tersemat video memuat data yang jauh lebih besar jika dibandingkan tweet yang hanya sekadar teks atau tersemat foto. Nah, ini yang kemudian jadi persoalan bilamana video otomatis dimainkan. Sederhanya, video akan otomatis dimuat tatkala pengguna menjumpainya di linimasa.
Memang konten video tidak terlalu sering dijumpai di linimasa, dibanding konten teks saja. Begitu pula dengan konten foto atau gambar. Tapi, bagaimana bila pada satu waktu tertentu, di timeline dijumpai sederet konten video yang membanjir. Jika dimainkan semua, bukankah data pengguna bisa jebol?
Kekhawatiran ini sedianya cukup beralasan. Di Instagram juga demikian yang mana video yang dialirkan di News Feed juga dimainkan otomatis. Sembari menunggu solusi dari Twitter – jika ada – apakah ada cara lain untuk menyiasatinya?
Belum lama ini Opera Max dilepas ke pengguna Android setelah lama terkukung di versi beta. Dengan Opera Max setidaknya bisa mengurangi konsumsi data yang terjadi. Meski tidak terlalu besar, setidaknya Anda mampu menghemat beberapa kilobita atau bahkan megabita saat akses Twitter. Bukankah ini sudah sangat cukup membantu?
